Selasa, 21 Juli 2009

Meditasi Umur (catatan ulang tahunku)

hai apa kabar negeri mu yang kaya raya itu..
negeri kolam susu, kayu dan tanah menghidupi mu
hai apa kabar negeri tetesan sorgamu itu...
nenek moyangnya pelaut yang unggul

Masihkah subur dan makmur tanahmu?
masihkah si buyung bisa bermain bola sambil merangkai cita
masihkah cinta menghiasi hati orang-orangnya
masihkah perbedaan menjadi berkah

Hai apa kabar negeri mu yang ramah tamah itu...
masihkah berbeda ritual kita saling menjaga
masihkah berbeda warna kulit menjadi pemersatu
masihkah kita saling bahu membahu membangun anak negeri

Hai apa kabar negeri mu yang hebat itu
masikah mimpi mendapat ruang di hati kita
masihkah mata sipit, kullit hitam, rambut keriting adalah saudara kita
masihkah kau peduli dengan sesama walau berbeda suku

Hai apa kabar negeri mu yang santun itu...
masihkah kejujuran bahasa kita bersama
masihkah keadilan bersetubuh dalam prilaku kita
masihkah tanah, air dan isinya untuk kaum dhuafa

hai negeri yang gemah ripah loh jinawi
disini sikecil merengek minta tempe
disini para pemimpin selalu berganti warna
disini yang miskin tidak lagi menjadi makhluk kesayangan ALLAH
disini darah anak negeri tidak lagi menyuburkan ibu pertiwi
Disini darah ditumpahkan manusia biadab karena mimpi bodoh "jihad"

Hai negeri yang kucinta
DISINI hanya satu yang tidak berubah
PARA PEMIMPINNYA SIBUK berkoalisi untuk KEHANCURAN...

jakarta, 22 Juli 20009