ketika terbangun pada malam hari
Diantara denting sendok dan garpu sahur kita
diiringi aroma nikmatnya makanan yg kita santap
tak jauh dari batang hidung kita,
anak kecil tak tidur sekejap pun merengek pada ibunya
yang tak mampu membeli makan untuk mengganjal lambung
Ketika mulut kita berdoa dan berniat untuk berpuasa
Sambil bermunajat agar keiklasan
mengiringi lapar dan dahaga disiang hari
Allah anta ma'sudi wa ridhaka matlubi..
Tak jauh dari dinding rumah kita,
mereka sudah kehabisan kata, bahkan tidak lagi mengerti makna doa
Merintih, mengeluh bahkan memaki kondisi
Ini bulan rahmat,
ini bulan lebih baik dari seribu bulan
ini bulan peduli dan tegang rasa
ini bulan menyangkalan dunia
agar kita kembali fitrah, seperti ketika ruh berbai'at
pada sang KHalik untuk memikul mandat khalifah
Aku melihat semua kebohongan puasa mu
Aku tak percaya pada niat dan munajatmu...
Kau katakan ini kebaikan puasa
sementara mereka meregang nyawa untuk makan hari ini
kau katakan ini itikaf ku....
sementara mereka tidak tidur karena diselimuti ketakutan pengusuran
Kau lantunkan doa dan ayat-ayat suci
sementara mereka bernyanyi dengan kehinaan
Kau sempurnakan puasamu denga fitrah
sementara mereka semakin lunglai
Allahu akbar...Allahu akbar..Allahu akbar
Aku lapar...aku ringkih...aku menangis
Ini hari kemenangan, kumandang takbir dan tahmid
disini kami menanti kebaikan entah dari mana
Jaga sholatmu dan lindungi yang lemah diantara kamu
Muhammad berbisik pada Ali menjelang ajal
Ummati..ummati..ummati......
Senin, 12 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ahh....dunia ini semakin renta kawan...semua hanya peduli simbol tanpa mengerti yang hakiki...ajak aku ke jalan rahasia mu kawan...
jalan rahasia itu, sesuatu yang tak terkira da disana...mari kita bertemu dalam dekapanNYA...
Posting Komentar