Senin, 19 Mei 2008

Dilema BBM


Akibat salah dalam menetapkan asumsi harga minyak dalam penyusunan APBN, akhir-akhir ini pemerintahan SBY kelabakan dengan kenaikan harga minyak dipasar dunia. padahal kenaikan harga minyak dipasar dunia, bukanlah hal yangbaru dan tiba-tiba. tetapi tren kenaikan harga tersebut telah terjadi secara gardual dari tahun 1997. Sayangnya, pemerintahan SBY tidak pernah mau jujur dan secara terbuka bahwa "beban" APBN yang semakin berat akibat kenaikan harga minyak dipasar dunia, salah satunya disebabkan oleh "kesombongan dan egoisme" pemerintah dalam menyusun aumsi harga minyak dunia.

Sekarang pemerintahan SBY berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, sayangnya alasan kenaikan ini akibat kenaikkan harga minyak dipasar dunia. ironis ya... seolah-olah pemerintahan SBY telah bekerja dengan baik, tetapi karena gejolak harga minyak di pasar dunia, Pemerintahan SBY meminta pengertian dari rakyat.

Padahal, beban APBN yang semakin berat karena subsidi BBM, murni kesalahan pemerintah dalam perencanaan dan penyusunan APBN. saya tidak mau berdebat, pro kontra rencana kenaikkan harga BBM. tetapi kenapa pemerintahan ini tidak mau jujur???? tanya kenapa?
Ketidak jujuran ini kemudian ditambah dengan "mimpi" baru untuk rakyat miskin yaitu bantuan langsung tunai (BLT).

mestinya, jika memang harga BBM harus naik, jika pemerintah merencanakan dengan baik maka:
1. APBN tahun sekarang mestinya lebih fokus pad program-program peningkatan ekonomi rakyat kecil.
2. Secara perlahan fungsi BULOG dikembalikan dalam kerangka mengontrol harga bahan pokok -yang pasti harganya naik- akibat kenaikkan harga BBM. misalnya harga gabah dipasar dunia sekarang lagi tinggi. semestinya pemerintah melalui BULOG membeli harga gabah petani sesuai harga pasaran dunia. kemudian BULOG menjual kepasar lokal dengan harga terjangkau. misalnya harga beras dipasr dunia Rp. 7000/kg, maka pemerintah (BULOG) membeli harga gabah petani 7000/kg, kemudian BULOG menjual beras tersebut ke masyarakat harga Rp. 4000/kg. selisih kerugiannya diambil dari anggaran subsidi BBM. ini mungkin lebih bermanfaat bagi masyarakat kecil dari pada BLT.

Tidak ada komentar: